3 Atlet yang Berhasil Meraup Kekayaan Setelah Pensiun dari Dunia Olahraga
Umurnya belum juga 20 tahun, tapi Emma Raducanu sepertinya sudah merasakan berbagai titik penting dalam hidupnya. Setelah memenangkan US Open pada September lalu, atlet tenis berkebangsaan Inggris ini muncul di mana-mana, mulai dari Met Gala, halaman Majalah Vogue, premiere film James Bond, sampai bermain tenis dengan Duchess of Cambridge.
Pundi-pundinya pun bertambah. Selain diganjar hadiah US Open sebesar 2,5 juta dolar AS, berbagai endorsement pun diperkirakan mengantri di belakangnya (sejauh ini dia disponsori oleh Nike, Wilson, dan Tiffany & Co). Tapi yang membuat heboh adalah ramalan bahwa dia akan menjadi atlet terkaya di dunia karena sudah mendaftarkan trademark untuk namanya.
Kenyataannya, berita yang terlanjur tersebar di berbagai media Inggris itu adalah kehebohan belaka karena ternyata nama dia tidak ada di aplikasi pendaftaran itu. Walaupun begitu, potensi kekayaan Raducanu tetaplah tinggi, mengingat atlet blasteran Rumania-Tiongkok ini sekarang berada di bawah manajerial Max Eisenbud, vice-president agensi ternama IMG Tennis, yang pernah menangani Maria Sharapova. Ketika pensiun, petenis Rusia itu berhasil mengantongi lebih dari 200 juta dolar AS dari endorsement.
Tidak hanya bergantung pada hadiah turnamen dan menjadi bintang iklan, seorang atlet juga harus pintar menjadikan dirinya komoditas. Contohnya saja menjadi bintang serial dokumenter tentang perjuangan mereka. Untuk hal ini, ada Serena Williams dengan Being Serena yang tayang di HBO dan Naomi Osaka dengan serial berjudul namanya yang tayang di Netflix.
Lalu bagaimana bila para atlet gantung sepatu (raket, stik golf, atau apapun itu), apakah pundi-pundi mereka masih akan bertambah? Nyatanya, bisa. Bahkan ada atlet yang jauh lebih terkenal dan kaya setelah tak lagi menjadi atlet karena bisnisnya melesat. Kali ini Tatler Indonesia membahas tentang atlet tersebut yang bisa menjadi inspirasi menarik: ada kesempatan karier kedua setelah pensiun.
by Ayu Dewanti
Jack Nicklaus
View this post on Instagram
Sampai saat ini, bisa dibilang kalau Jack Nicklaus adalah salah satu golfer terbaik sepanjang masa, berkat 18 gelar golf major championships yang dia pegang. Setelah pensiun, atlet asal AS ini sibuk membesarkan The Nicklaus Companies yang memiliki core business mulai dari golf course design sampai apparel. Tak hanya Nicklaus, mendiang Arnold Palmer, golfer legendaris lainnya, juga terkenal dengan bisnis apparel-nya.
George Foreman
View this post on Instagram
Walaupun pernah meraih medali emas Olimpiade dan memenangkan heavyweight championship dua kali, nama George Foreman sebagai petinju tetap tidak sepopuler Muhammad Ali atau Mike Tyson. Namanya justru menjulang setelah semenjak 1994 menjadi endorser produk fat-reducing grill yang sekaligus menggunakan namanya. Ya, George Foreman Grill yang terkenal dan laku keras di pasaran itu (paling tidak, 100 juta unit sudah terjual sampai saat ini) berasal dari nama seorang petinju. Dia mendapat 40% bagian dari tiap keuntungan penjualan alat dapur itu. Konon, sampai saat ini dia sudah mengantongi paling tidak 200 juta dolar AS.
Stan Smith
View this post on Instagram
Petenis AS Stan Smith sadar betul kalau sepatu Adidas Stan Smith sudah kelewat populer sampai-sampai orang kebanyakan lebih mengenal nama itu sebagai sepatu. Untungnya, mantan petenis nomor satu dunia dengan dua gelar grand-slams itu memiliki selera humor tinggi. Dia meluncurkan buku Some People Think I’m a Shoe yang menceritakan asal-usul sepatu tersebut. Tidak ada info tentang berapa uang yang diterima Stan Smith (sang atlet) dari penjualan Stan Smith (sepatu), yang pasti sejauh ini sepatu tersebut sudah terjual lebih dari 50 juta pasang.