8 Pemain Termuda yang Bertanding di Olimpiade Tokyo 2020
Umur bukanlah penghalang seseorang untuk meraih mimpinya. Olimpiade Jepang tahun ini tidak hanya diwarnai dengan berbagai atlet berpengalaman, namun juga dengan para atlet yang umurnya masih terbilang cukup muda. Berikut adalah 8 atlet Olimpiade termuda yang turut mengharumkan nama negara mereka.
By Hesikios Kevin
Hend Zaza
Hend Zaza merupakan atlet termuda yang bertanding di Olimpiade Tokyo. Pemain tenis meja yang berasal dari Suriah ini merupakan salah satu partisipan Olimpiade yang berusia 12 tahun. Menurut publikasi Federasi Tenis Meja Internasional, prestasi yang diukir Zaza tidak hanya mengesankan karena usianya yang tergolong muda, namun juga karena gadis tersebut bisa lolos ke Olimpiade meskipun jadwal latihannya terganggu karena perang saudara Suriah.
Kokona Hiraki
Sama seperti Zaza, Kokona Hiraki juga merupakan seorang atlet Jepang yang berusia 12 tahun. Lahir pada tahun 2008, Hiraki telah mendalami dunia skateboard sejak umur 5 tahun. Menariknya lagi, Hiraki yang berkompetisi di Tokyo Games Women’s Park Event ini akan merayakan ulang tahun ke 13-nya beberapa minggu setelah upacara penutupan Olimpiade.
Sky Brown
Meskipun lahir di Jepang pada tahun 2008, Sky Brown menjadi atlit yang mewakili Inggris Raya dalam Tokyo Games Women’s Park Event. Pada usia 12 tahun, dia memecahkan rekor Olimpiade Inggris termuda, yang sebelumnya telah dipegang oleh perenang Margery Hilton sejak dia berkompetisi di Amsterdam 1928. Meskipun tengkoraknya retak, pergelangan tangan dan tangannya patah, serta paru-paru dan perutnya robek setelah mengalami kecelakaan pada Mei 2020 yang lalu, Brown kembali ke kompetisi skating setahun kemudian.
Quan Hongchan
Lahir pada tahun 2007, Quan Hongchan menjadi sosok atlet Olimpiade termuda China yang berkompetisi di Olimpiade Tokyo tahun ini. Quan mulai menyelam pada usia 7 tahun dan bergabung dengan tim provinsi Guangdong pada tahun 2018. Figur perenang yang sering disebut dengan istilah kuda hitam terkuat ini akan bertanding di pertandingan renang 10 meter untuk putri.
Jessica Guo
Atlet anggar Jessica Guo yang berusia 16 tahun ini mewakili Kanada dalam pertandingan anggar di Olimpiade Tokyo 2020. Wanita kelahiran Toronto, Ontario ini telah bermain anggar saat berusia 7 tahun, dan memulai karirnya di usia 9 tahun dengan mengikuti berbagai kompetisi anggar. Di usianya yang ke-13 tahun, Jessica memenangkan perunggu individu dan perak tim di Kejuaraan Pan Amerika 2018. Pada tahun 2019, ia memenangkan dua medali perak di Pan Am Games di Lima.
Erriyon Knighton
Berusia 17 tahun, Erriyon Knighton disebut sebagai atlet atletik putra AS termuda yang berkompetisi di Olimpiade sejak 1964. Atlet lari ini diyakini sebagai atlet termuda untuk bersaing di tim atletik putra Tim USA sejak Jim Ryun berlari di Tokyo 1964. Pada Juni 2021, Knighton memecahkan rekor U-18 Usain Bolt dengan berlari sepanjang 200 meter dalam 20,11 detik. Pada uji coba Olimpiade, ia tampil mengesankan lagi dengan mengalahkan rekornya sendiri dan berlari dalam waktu 19,84 detik. Dia akan bertanding di pertandingan 200 meter putra di Tokyo.
Katie Grimes
Katie Grimes disebut menjadi perenang Olimpiade Tim AS termuda sepanjang sejarah Amerika Serikat. Berumur 15 tahun, Katie akan memulai debutnya di Olimpiade dengan berkompetisi di pertandingan renang gaya bebas 800 meter untuk putri di Olimpiade Tokyo.Dia berenang bersama Katie Ledecky, yang sebelumnya memegang rekor sebagai perenang Olimpiade AS termuda di Olimpiade London 2012.
Mutiara Rahma Putri
Mutiara Rahma Putri menjadi sosok perwakilan termuda dari Indonesia yang berkompetisi di cabang olahraga dayung tahun ini. Sosok wanita kelahiran Jambi yang berumur 17 tahun ini telah mengukir berbagai prestasi sejak ia berumur 13 tahun. Ketika dia berusia 15 tahun, atlet ini telah meraih medali perunggu di perlombaan lightweight single scull SEA Games 2019. Walaupun belum sempat lolos ke semifinal Olimpiade Tokyo 2020, Mutiara Rahma Putri yang berpasangan dengan Melani Putri akan tampil di final C untuk menentukan peringkat mereka.