Exclusive Interview Dipha Barus: Perjalanan Memaknai Musik

Exclusive Interview Dipha Barus: Perjalanan Memaknai Musik

21 December, 2020

Selama beberapa tahun terakhir, nama Dipha Barus seolah menguasai pentas musik elektronik Jakarta. Dengan kepiawaiannya mengaransemen musik, DJ berusia 34 tahun ini selalu berhasil memesona pendegar dan penikmat karyanya baik di dalam maupun di luar negeri. Di tengah jadwal yang padat sebagai DJ, Dipha juga melebarkan sayap sebagai produser musik dan sudah banyak merilis lagu populer tanah air.

Pada wawancara eksklusif bersama Tatler, Dipha Barus berbagi cerita mengenai perjalanan kariernya sebagai DJ dan bagaimana ia memaknai musik. Berikut petikannya.

by Diella Yasmin

Image by Dipha Barus

Hi Dipha. Apa kabar? Semenjak work from home, kesibukkan apa yang sedang kamu jalani?

Hi Tatler. Saat ini saya banyak menghabiskan waktu di rumah bersama istri dan ada puluhan show yang harus ditunda karena pandemi. Tahun ini juga saya pindah ke Bali. Jadi semua pekerjaan saya lakukan dari sini. Dua bulan pertama memang sangat sulit, tapi lama kelamaan saya mulai memaknai berkah dari pandemi ini.

Kesibukan saya juga masih sama. Memproduksi musik. Karena ada berbagai festival musik atau gigs yang tertunda akhirnya saya shifting ke music production. Kebetulan karena saya produser musik juga, tahun ini saya ingin memperbanyak volume klien untuk diproduksi musiknya. Jadi selama pandemi ini, saya banyak berkarya untuk membuat lagu sendiri dan untuk penyanyi lain dari Indonesia maupun internasional dan juga untuk beberapa brand.

Ditengah pandemi ini hal baru apa saja yang kamu pelajari?

Sebelum pandemi, hari-hari saya dipenuhi berbagai kegiatan pekerjaan yang tiada henti. Mulai dari deadlines, tur, perilisan hingga manggung di dalam dan luar negeri. Jadi di tahun ini saya belajar untuk step back dan merefleksikan diri dan mereview kembali berbagai proyek yang akan saya kerjakan nantinya.

Musik apa saja yang belakangan ini sedang sering kamu dengarkan?

Karena di WFH ini saya banyak memiliki waktu, saya justru keluar dari zona nyaman. Saat ini saya lebih banyak bereksplorasi. Selama WFH ini kalau sedang sendirian, saya suka mendengarkan Alice Coltraine. Sejujurnya saya kembali mempelajari musik jazz lagi seperti yang pernah saya pelajari dulu di Farabi Music School. Selain itu juga saya sedang banyak membaca buku perjalanan karier John Coltrane di dunia musik jazz. Bagaimana dia mencari sound serta spiritual journey-nya sebelum meninggal dunia. So, I get to keep my creativity alive.

Seberapa penting musik di dalam kehidupan kamu?

Musik memegang peranan sangat penting dalam kehidupan saya. Semenjak kecil, musik selalu menjadi bagian dari keseharian saya. Kebetulan ayah saya pecinta musik dan setiap momen diwarnai dengan musik. Jadi saya memaknai dan sangat familiar berbagai musik dengan genre berbeda.

Bagaimana awal mula kamu tertarik menjadi DJ?

Awal mulanya saya melihat seorang DJ sedang perform di Singapura waktu kelas tiga SMP dan disitu juga ada party namanya drum&bass. Waktu itu memang saya tertarik dengan musik elektronik, bukan dalam format DJ, tapi dalam electronic acts seperti Chemical Brothers, Primal Scream dan Prodigy. Setelah itu saya juga sempat melihat DJ tersebut di featured di MTV dan saat itu saya langsung tahu bahwa saya ingin menjadi DJ.

Kamu juga memiliki background di musik klasik. Kenapa akhirnya memilih EDM?

Karena dance music menurut saya memiliki reaksi langsung ke tubuh manusia. Beberapa aransemen dan beberapa chord progession bisa membuat kepala orang nodding dan kalau beat-nya dicepetin atau dilambatin sedikit dalam lagu juga membuat reaksi tubuh yang beda. Itu yang membuat saya tertarik dengan musik ini. Dan selama masa pandemi ini saya juga mendapatkan kesempatan untuk mengeksplorasi dan belajar hal baru.

Kamu juga pernah menjadi semi-resident DJ di sebuah klub di Malaysia, Zouk. Momen apa yang paling berkesan yang kamu alami saat bermain di sana?

Most memorable moment itu ketika event Merdeka Eve dimana saya bermain dari jam setengah 4 sore sampai jam setengah 6 pagi. Saat itu juga saya masih terbilang muda dan tempatnya lumayan unfamiliar, tetapi semua orang enjoy dengan musik yang saya bawakan.

Lama berkarier di dunia musik, bagaimana opini kamu mengenai dance music di Indonesia?

Musik dance di Indonesia terus berkembang dan semakin baik. Dari cuma warehouse sampai ke mainstage, dari mix tapes yang cuma tuker-tukeran sama temen sampai diputar di radio station. Sekarang, dance music juga sudah mulai diputar di TV dan dijadikan jingle untuk sebuah brand-brand besar. Jadi menurut saya perkembangannya benar-benar pesat. Dalam tiga sampai lima tahun belakangan ini keponakan-keponakan saya yang masih muda sudah tertaik dengan dance music dari berbagai DJ seperti Martin Garrix atau Tiesto. Jadi, dance music sekarang sudah menembus batasan and thanks to the Internet, karya-karya kita bisa didengar oleh siapapun di berbagai belahan dunia manapun.

Selain menjadi DJ kamu juga menjadi seorang music producer. What kind of artists that fit your criteria?

From my side? Artist yang memiliki warna suara atau timbre yang unik. Saya bisa langsung menebak artist mana yang cocok diajak berkolaborasi. Yang kedua adalah seorang artist yang memiliki satu visi dan frekuensi tentang musik yang sama dengan saya.

Boleh diceritakan kolaborasi kamu dengan Bang Roma Irama? Kenapa tertarik untuk remake lagunya?

Sebuah kehormatan bagi saya untuk mendapatkan kesempatan berkolaborasi dengan musisi yang sangat saya hormati. Kita berdua memiliki kriteria musik yang sama, yaitu dance music atau musik joget. Dan menurut saya lagu yang diciptakan oleh seorang Roma Irama adalah sebuah musik yang otentik. Awalnya saya kira karena perbedaan generasi yang cukup jauh akan berpengaruh pada hasil karya ini, tapi nyatanya he makes it easy for me to translate his ideas into my music and to fit into my arrangement. So, this collaboration is definitely one of the greatest and most fun I have done.

Apa rencana kamu ke depan? Apakah ada projek baru atau gigs yang akan kamu ikuti?

Next-nya saya akan mengeluarkan single terbaru dengan penyanyi luar di bulan Januari. Tadinya kami berencana untuk merilis lagu ini di bulan November, tapi karena satu dan lain hal terpaksa harus ditunda dulu. Selain itu, penyanyi dari Indonesia yang lagunya saya produced sudah masuk rekaman dan ada juga beberapa remix dengan beberapa DJ dari luar. Untuk tahun depan, akan ada banyak single baru yang akan dirilis dan semoga semuanya berjalan dengan lancar.