Legendary Eatery Seroes: Ragusa Es Krim Italia

Legendary Eatery Seroes: Ragusa Es Krim Italia

25 September, 2020

Dengan beralihnya musim kemarau ke musim pancaroba, es krim merupakan hidangan yang pas untuk mengatasi gerahnya cuaca ibu kota. Dengan rasanya yang bervariasi serta tekstur yang creamy, disajikan dengan berbagai topping, siapa yang tak suka dengan rasa dan dinginnya es krim? Meskipun ada banyak tempat yang menjual es krim di Jakarta, ek krim klasik Italia di Ragusa masih tetap memiliki tempat di hati para pelanggan setianya.

Berlokasi di daerah Gambir, Ragusa telah menyajikan es krim sejak hampir seabad lalu. Foto dari pemilik pertamanya yang berasal dari Italia, Luigi and Vincenzo Ragusa, masih terpampang rapi di dinding. “Periode 1932 sampai dengan 1945, Ragusa menjadi sangat populer di kalangan orang-orang Batavia. Setelah kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1945 sampai dengan 1972, pengunjung berkurang drastis karena banyak orang asing yang kembali ke negaranya,” ujar Hj Sias Marwani, pemilik Ragusa Es Krim Italia saat ini. “Ragusa bersaudara juga kembali ke Italia dan mereka mempercayakan Ragusa kepada saya dan suami.” Hubungan di antara pasangan tersebut dengan Ragusa bersaudara berawal dari hubungan bisnis; pasangan suami istri tersebut awalnya adalah supplier susu untuk Ragusa. Itu juga ya yang menjadi rahasia di balik rasa es krim Ragusa yang tetap dicintai oleh banyak generasi.

Ragusa selalu dipenuhi pengunjung setiap malam, terutama pada malam Minggu. Pengunjung bahkan rela antre sambil tetap mengikuti protokol menjaga jarak demi es krim durian Ragusa. “Selain es krim Durian, menu yang juga tak kalah populer di sini adalah banana split dan spaghetti ice cream, yang selalu diminati sejak awal diciptakan pada tahun 1982,” ucapnya. “Saat ini, kami tidak menyediakan banyak meja, tapi pengunjung yang tidak dapat mendapatkan tempat rela menyantap es krim di kendaraan mereka masing-masing di tempat parkir.”

Es krim Ragusa harus segera disantap setelah dipesan karena mereka tidak menggunakan bahan aditif dan pengawet. “Saya sempat ragu bisa terus menjalankan bisnis, tapi kemudian para karyawan memiliki ide untuk memperbaiki layanan delivery demi menjaga jumlah penjualan di masa pandemi Covid-19,” ujar Hj Marwani. Ragusa juga masih menerima pesanan takeaway dengan protokol keamanan dan kesehatan yang ketat.

Selain customer service, Hj. Marwani juga menjunjung tinggi kebaikan hati dan edukasi. “Sejak saya kecil, orang tua saya selalu berbagi kebaikan ke semua orang, sama seperti Ragusa bersaudara. Dengan memperlakukan karyawan kamu dengan layak dan mengajari mereka pengetahuan dan keahlian baru, mereka akan tetap loyal dan bekerja untuk kami sampai saat ini.” Hj. Marwani juga mengajari prinsip ini ke anak-anaknya. “Mereka yang akan melanjutkan Ragusa, itulah kenapa pendidikan penting untuk menjalankan bisnis,” katanya sambil menikmati es krim durian. “Itu juga kenapa saya menyekolahkan mereka sampai ke luar negeri agar mereka mendapat pendidikan yang terbaik. Kami selalu mencari ide-ide dan terobosan baru untuk memberi yang terbaik kepada pelanggan, karyawan, dan Ragusa itu sendiri.”

Written by Hesikios Kevin
Translated by Aditya N.
Photographed by Heri B. Heriyanto