Mengenal Lebih Dekat dengan Cheung Ka-Long, Atlit Anggar Hongkong
Apakah kalian penggemar olahraga dan suka menonton olimpiade? Edgar Cheung Ka-Long sudah sering mengikuti berbagai kompetisi olahraga fencing dan sudah banyak mengumpulkan banyak medal kelas elit tetapi masih banyak orang yang belum mengenalnya. Berikut 5 fakta mengenainya:
by Anastasia Kathleen
Olympic Gold Medal
Di Olimpiade Tokyo 2020 yang baru-baru ini dimulai, Cheung Ka-Long sudah meraih gold medal untuk olahraga fencing di kategori men’s individual foil final setelah mengalahkan juara bertahan Daniele Garozzo hari Senin (26/7) dengan skor 15-10. Kemenangan dia mencetak sejarah bagi Hongkong yang baru pertama kali untuk olahraga tersebut mendapatkan gold medal pada olimpiade setelah 25 tahun setelah keberhasilan peselancar angin Lee Lai-shan tahun 1996 di Atlanta. It juga merupakan medali keempat kota dalam sejarah.
A Handover Baby
Atlet kelahiran tahun 1997 juga dijuluki sebagai “ handover baby” karena lahir 3 minggu sebelum negara Hongkong kembali kedalam pemerintahan China oleh Inggris. Karena itu, dia menjadi atlet Hongkong pertama yang memakai lagu kebangsaan China “March of the Volunteers” pada saat upacara Olympics.
Fencing School Since the Age of 10
View this post on Instagram
Atlet dengan tinggi badan mencapai 193 meter ini sudah mulai serius dalam olahraga anggar dari kecil. Dia memulai sekolah fencing sejak umur 10 tahun. Tidak lama semenjak bersekolah, dia langsung menjadi junior and cadet promise. Coach masa kecilnya, Wong Tsan, mencatat tentang karakter Ka-Long yang tenang dan fokus serta selalu tulus untuk belajar. Walaupun dia kidal, itu yang membuatnya unik dan stood out dari para pemain lain, dianggap sebagai keuntungan di kancah lokal dan regional.
Crowned as Asia’s New Champion
Setelah berada di bawah radar, pada tahun 2016 dia mengalami breakout year. Pada usianya ke 18 tahun, dia dinobatkan sebagai Asia’s New Champion, menjadi yang pertama di Hongkong. Cheung Ka-Long juga mendapatkan tempat di daftar peserta Olimpiade Rio. Yang paling mengesankan adalah dia mengalahkan mantan juara dunia, peraih medali emas Olimpiade dan juara dunia junior di sepanjang jalan.
Learning from Failure
View this post on Instagram
Perjalanan dia sebagai fencer dari negara Asia tentunya memiliki beberapa hambatan. Dia kalah menghadapi atlet favorit negara tersebut,Guilherme Toldo. Kekalahannya ini dikarenakan stadium yang sangat ramai dan ribut, membuatnya susah untuk konsentrasi. Meskipun menjadi atlet fencing pria Hongkong pertama yang menempati posisi 16, Cheung Ka-Long tetap mengincar posisi di dalam 10 besar. Meski peringkatnya menurun pada tahun 2017-2018, di tahun ini dia berhasil membuktikannya dari pertandingannya melawan Alessio Foconi, yang menduduki peringkat ke 2 dunia, comeback luar biasa melawan Kirill Borodachev di perempat final, dan kemenangan semifinal menegangkan atas Alexander Choupenitch serta final mengalahkan Garozzo pada Tokyo Olympics 2021.